Selasa, 17 Maret 2015

Belajar UML - Use Case Diagram

Nama / NIM : Ni Putu Tias Amarwati / 1404505041
Jurusan / Fakultas / Universitas : Teknologi Informasi / Teknik / Universitas Udayana
Mata Kuliah : Pemrograman Berorientasi Objek (B)
Dosen : I Putu Agus Eka Pratama, ST MT



Unified Modeling Language (UML) adalah himpunan struktur dan teknik untuk pemodelan desain program berorientasi objek (OOP) serta aplikasinya. UML adalah metodologi untuk mengembangkan sistem OOP dan sekelompok perangkat tool untuk mendukung pengembangan sistem tersebut. UML mulai diperkenalkan oleh Object Management Group, sebuah organisasi yang telah mengembangkan model, teknologi, dan standar OOP sejak tahun 1980-an. Sekarang UML sudah mulai banyak digunakan oleh para praktisi OOP.  UML merupakan dasar bagi perangkat (tool) desain berorientasi objek dari IBM.
UML adalah suatu bahasa yang digunakan untuk menentukan, memvisualisasikan, membangun, dan mendokumentasikan suatu sistem informasi. UML dikembangkan sebagai suatu alat untuk analisis dan desain berorientasi objek oleh Grady Booch, Jim Rumbaugh, dan Ivar Jacobson.  Namun demikian UML dapat digunakan untuk memahami dan mendokumentasikan setiap sistem informasi. Penggunaan UML dalam industri terus meningkat. Ini merupakan standar terbuka yang menjadikannya sebagai bahasa pemodelan yang umum dalam industri peranti lunak dan pengembangan sistem.
Sampai era tahun 1990 puluhan metodologi pemodelan berorientasi objek telah bermunculan di dunia. Diantaranya adalah: metodologi booch, metodologi coad, metodologi OOSE, metodologi OMT, metodologi shlaer-mellor, metodologi wirfs-brock, dsb. Masa itu terkenal dengan masa perang metodologi (method war) dalam pendesainan berorientasi objek. Masing-masing metodologi membawa notasi sendiri-sendiri, yang mengakibatkan timbul masalah baru apabila kita bekerjasama dengan kelompok/perusahaan lain yang menggunakan metodologi yang berlainan.
Dimulai pada bulan Oktober 1994 Booch, Rumbaugh dan Jacobson, yang merupakan tiga tokoh yang boleh dikata metodologinya banyak digunakan mempelopori usaha untuk penyatuan metodologi pendesainan berorientasi objek. Pada tahun 1995 direlease draft pertama dari UML (versi 0.8). Sejak tahun 1996 pengembangan tersebut dikoordinasikan oleh Object Management Group .


Diagram UML


UML menyediakan 10 macam diagram untuk memodelkan aplikasi berorientasi objek, yaitu:
1.      Use Case Diagram untuk memodelkan proses bisnis.
2.      Conceptual Diagram untuk memodelkan konsep-konsep yang ada di dalam aplikasi.
3.      Sequence Diagram untuk memodelkan pengiriman pesan (message) antar objects.
4.      Collaboration Diagram untuk memodelkan interaksi antar objects.
5.      State Diagram untuk memodelkan perilaku objects di dalam sistem.
6.      Activity Diagram untuk memodelkan perilaku Use Cases dan objects di dalam system.
7.      Class Diagram untuk memodelkan struktur kelas.
8.      Object Diagram untuk memodelkan struktur object.
9.      Component Diagram untuk memodelkan komponen object.
10.  Deployment Diagram untuk memodelkan distribusi aplikasi.


Berikut akan dijelaskan 4 macam diagram yang paling sering digunakan dalam pembangunan aplikasi berorientasi object, yaitu use case diagram, sequence diagram, collaboration diagram, dan class diagram.
A.    Sequence Diagram
Diagram Class dan diagram Object merupakan suatu gambaran model statis.Namun ada juga yang bersifat dinamis, seperti Diagram Interaction.Diagram sequence merupakan salah satu diagram Interaction yangmenjelaskan bagaimana suatu operasi itu dilakukan; message (pesan) apa yang dikirimdan kapan pelaksanaannya. Diagram ini diatur berdasarkan waktu. Obyek-obyek yang berkaitan dengan proses berjalannya operasi diurutkan dari kiri ke kanan berdasarkan waktu terjadinya dalam pesan yang terurut.
B.     Collaboration Diagram
Collaboration diagram dipakai untuk memodelkan interaksi antar object di dalam sistem.  Berbeda dengan sequence diagram yang lebih menonjolkan kronologis dari operasi-operasi yang dilakukan, collaboration diagram lebih fokus pada pemahaman atas keseluruhan operasi yang dilakukan oleh object.
C.    Class diagram
Class diagram menggambarkan struktur statis class di dalam sistem. class merepresentasikan sesuatu yang ditangani oleh sistem. class dapat berhubungan dengan yang lain melalui berbagai cara: associated (terhubung satu sama lain), dependent (satu class tergantung/menggunakan class yang lain), specialed (satu class merupakan spesialisasi dari class lainnya), atau package (group bersama sebagai satu unit). sebuah sistem biasanya mempunyai beberapa class diagram.
D.    Use Case Diagram
Use case diagram digunakan untuk memodelkan bisnis proses berdasarkan perspektif pengguna sistem. Use case diagram terdiri atas diagram untuk use case dan actor.[4] Actor merepresentasikan orang yang akan mengoperasikan atau orang yang berinteraksi dengan sistem aplikasi.
Use case merepresentasikan operasi-operasi yang dilakukan oleh actor. Use case digambarkan berbentuk elips dengan nama operasi dituliskan di dalamnya. Actor yang melakukan operasi dihubungkan dengan garis lurus ke use case.

Komponen Pembentuk Use Case Diagram :
1.      Actor

Pada dasarnya actor bukanlah bagian dari use case diagram, namun untuk dapat terciptanya suatu use case diagram diperlukan beberapa actor. Actor tersebut mempresentasikan seseorang atau sesuatu (seperti perangkat, sistem lain) yang berinteraksi dengan sistem. Sebuah actor mungkin hanya memberikan informasi inputan pada sistem, hanya menerima informasi dari sistem atau keduanya menerima, dan memberi informasi pada sistem. Actor hanya berinteraksi dengan use case, tetapi tidak memiliki kontrol atas use case. Actor digambarkan dengan stick man . Actor dapat digambarkan secara secara umum atau spesifik, dimana untuk membedakannya kita dapat menggunakan relationship
  
2.      Use Case
Use case adalah gambaran fungsionalitas dari suatu sistem, sehingga customer atau pengguna sistem paham dan mengerti mengenai kegunaan sistem yang akan dibangun.
Catatan : Use case diagram adalah penggambaran sistem dari sudut pandang pengguna sistem tersebut (user), sehingga pembuatan use case lebih dititikberatkan pada fungsionalitas yang ada pada sistem, bukan berdasarkan alur atau urutan kejadian.

Cara menentukan Use Case dalam suatu sistem:
a.       Pola perilaku perangkat lunak aplikasi.
b.      Gambaran tugas dari sebuah actor.
c.       Sistem atau “benda” yang memberikan sesuatu yang bernilai kepada actor.
d.   Apa yang dikerjakan oleh suatu perangkat lunak (*bukan bagaimana cara mengerjakannya).

Relasi dalam Use Case
Ada beberapa relasi yang terdapat pada use case diagram:
1.      Association, menghubungkan link antar element.
2.      Generalization, disebut juga inheritance (pewarisan), sebuah elemen dapat merupakan spesialisasi dari elemen lainnya.
3.      Dependency, sebuah element bergantung dalam beberapa cara ke element lainnya.
4.      Aggregation, bentuk assosiation dimana sebuah elemen berisi elemen lainnya.

Tipe relasi/ stereotype yang mungkin terjadi pada use case diagram:
1.      <<include>> , yaitu kelakuan yang harus terpenuhi agar sebuah event dapat terjadi, dimana pada kondisi ini sebuah use case adalah bagian dari use case lainnya.
2.      <<extends>>, kelakuan yang hanya berjalan di bawah kondisi tertentu seperti menggerakkan alarm.
3.      <<communicates>>, mungkin ditambahkan untuk asosiasi yang menunjukkan asosiasinya adalah communicates association . Ini merupakan pilihan selama asosiasi hanya tipe relationship yang dibolehkan antara actor dan use case.

Contoh Use Case Diagram dengan Studi Kasus Sistem Informsi Akademik
   

Pada sistem diatas, terdapat tiga user yaitu admin, dosen dan mahasiswa. user admin memiliki wewenang paling besar dalam sistem diatas karena dia bisa mengakses semua aktivitas yang ada. User dosen hanya bisa mengakses aktivitas pendaftaran, login, pengisian nilai, pengeditan nilai, penghapusan nilai, dan melihat daftar nilai mata kuliah. Sedangkan Mahasiswa hanya bisa mengakses login, melihat daftar nilai mata kuliah dan mencetak IP dan IPK.

sumber :
  1. Anonim. 2012. Pengetahuan Dasar Diagram Use Case. Diakses melalui: https://pccontrol.wordpress.com/2012/08/23/pengetahuan-dasardiagram-use-case/ pada tanggal 16 Maret 2015.
  2. Gaol, Rudi. 2013. Belajar UML Pada Pemula. Diakses melalui: http://www.pakgaol.com/2013/05/uml.html pada tanggal 16 Maret 2015.


0 komentar:

Posting Komentar

  • Blogroll

  • About

    Matakuliah E-Application Dosen Pengampu I Putu Agus Pratama,S.T., M.T Jurusan Teknologi Informasi Fakultas Teknik Universitas Udayana