Nama / NIM : Ni Putu Tias Amarwati / 1404505041
Jurusan / Fakultas / Universitas : Teknologi Informasi / Teknik / Universitas Udayana
Mata Kuliah : E-Application
Mata Kuliah : E-Application
Dosen : I Putu Agus Eka Pratama, ST MT
Definisi Smart City
Smart City atau secara harfiah berarti kota pintar, merupakan suatu pengembangan, penerapan, dan implementasi teknologi yang di terapkan untuk suatu wilayah (khususnya perkotaan) sebagai sebuah interaksi yang kompleks di antara berbagai sistem yang ada di dalamnya. Di sini digunakan kata city (kota) untuk merujuk pada kota sebagai pusat dari sebuah negara atau wilayah, di mana setiap pusat kehidupan berada (pemerintahan, perdagangan, pendidikan, kesehatan, pertaniah, dan lain-lain). Demikian pula dengan pusat pemukiman penduduk di mana jumlah penduduk di kota relatif jauh lebih banyak dibanding wilayah lainnya (misal desa/sub kota). Kota menjadi daya tarik orng untuk menetap. Di Indonesia sendiri urbanisasi mengacu pada proses perpindahan masyarakat dari desa ke Kota untuk memperoleh penghidupan (kerja) maupun pendidikan.
Giffer dan kawan-kawan mendefinisikan Smart City sebagai sebuah performasi yang sangat baik bagi sebuah kota, yang didukung oleh kombinasi yang pintar (Smart) dari segala aktifitas, kajian, penemuan, serta kesadaran dari masyarakat kota tersebut. Smart City mampu memberikan dampak positif bagi pemerintahan, kehidupan sosial masyarakat transportasi, kualitas hidup, persaingan yang sehat disegala bidang, dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi.
Konsep Smart City awalnya di terapkan di negara Amerika Serikat dan Uin Eropa. Pada mulanya smart City bertujuan untuk menciptakan kemandirian daerah dan meningkatkan layanan publik. Konsep dan Implementasinya pun makin berkembang. Kini Smart City sudah diterapkan di banyak negara dan berbagai belahan dunia. Antara lain Benua Asia, Amerika, Australia, dan Eropa. Penerapan Smart City mencakup berbagai bidang antara lain pendidikan, kesehatan, pariwisata, pemerintahan dan lainnya. Smart City dapat di katakan menjadi konsep masa depan suatu kota untuk kualitas hidup yang lebih baik, dengan berbasiskan teknologi komputer dan komunikasi.
Definisi Cloud Computing
Terdapat beberapa definisi mengenai Cloud Computing oleh para ahli Komputer. Secara umum kita dapat mengikuti salah satu definisi dan Standarisasi yang di berikan mengenai Cloud Computing, Salah satunya oleh NIST (National Institute of Standari of Technology). Di dalam daftarnya yang berjudul The NIST Definition of Clodu Computing, Peter Meel dan Timothy Gracemendefinisikan Cloud Computing sebagai sebuah model yang memungkinkan adanya penggunaan sumberdaya (Resource) secara bersama-sama dan mudah, menyediakan jaringan akses dimana-mana , dapat di konfigurasi, dan layanan yang di gunakan sesuai keperluan (on Demand). Hal ini berarti layanan pada Cloud Computing dapat di sediakan dengan cepat dan meminimalisir interaksi dengan penyedia layanan (Vendor/Profider) Cloud Computing. Dokumen dari NIST menyediakan bukan hanya definisi mengenai Cloud Computing tetapi juga karakteristik dari teknologi Cloud Computing , tiga odel layanan yang bisa di berikan oleh Cloud Computing, dan empat jenis Deployment pada Cloud Compuring. anda dapat mengakses draft NIST tersebut secara online di di : http://csrc.nist.gov/publications/nistpubs/800-145/SP800-145.pdf .
Sebagai sebuah teknologi perbaikan dari teknologi-teknologi sebelumnya (Grid Computing, Cluster Computing), Tentu terdapat SLA (Service Level Agreement) antara penyedia layanan berbasiS Cloud Computing dengan pengguna Akhir. SLA merupakan perjanjian mengikat yang harus di patuhi bersama antara penyedia layanan dengan para pengguna layanan tersebut.
Sejarah Jaringan Komputer dan Internet
Sejarah Jaringan komputer didunia diawali dari sebuah riset yang dilakukan oleh departemen pertahanan Amerika Serikat. Proyek ini disebut ARPA ( Advanced Research Project Agancy ) sehingga jaringan komputer yang mereka bentuk disebut dengan ARPANET. Tidak seperti internet saat ini, jaringan komputer yang terbentuk masih bersifat pribadi untuk kalangan ternetu saja, yaitu untuk pihak militer dan beberapa kalangan akademisi dan universitas. saluran telepon masih umum digunakan pada masa ini untuk memperoleh koneksi antarkomputer.
Munculnya ARPANET yang kemudian dipecah menjadi MILNET (khusus untuk mileter saja) dan ARPANET (untuk perguruan tinggi), menimbulkan banyak manfaat dan kemudahan bagi pengguna komputer di jaman itu. Itu sebabnya kemudian MILNET dan ARPANET digabung kembali menjadi DARPANET(kemudian disebut internet saja) yang seiring dengan perkembangan jaman, berkembang pesat di seluruh dunia menjadi internet seperti saat ini. untuk memudahkan di dalam pemetaan, dilakukan pembagian domain, pengalamatan (IP Address), kelas, dan DNS. Sejumlah penemuan di bidang komputer, baik perangkat keras maupun perangkat lunak, turut mendukungnya perkembangan internet dari waktu ke waktu.
Di indonesia sendiri, komputer dan internet mulai memasyarakat di tahun 1990. Meskipun demikian, sebelum tahun 1990, ilmu elektro dan ilmu komputer mulai memasuki indonesia, termasuk juga di berberapa perguruan tinggi di indonesia. Jika di awal kemunculan. internet dan komputer hanya familiar di kalangan tertentu saja, seiring dengan berjalannya waktu, komputer dan internet mulai menyebar luas di masyarakat indonesia. hal ini dipicu juga dengan kemunculan ISP(Internet Service Provider) yang memberikan layanan akses internet di beberapa tempat di indonesia, sehingga makin memudahkan para pengguna. sejumlah tokoh akademisi indonesia terus bermunculan dengan memberikan peran serta di dalam dunia internet indonesia maupun dunia. Misalnya saja Onno W Purbo(http://id.wikipedia.org/wiki/Onno_W._Purbo.
Definisi OTT (Over The Top)
OTT (Over The Top) adalah teknologi informasi di bidang pendekatan dan pemodelan (yang diimplementasikan dalam bentuk aplikasi dan layanan aplikasi) untuk video dan audio streaming, messaging dan jejaring sosial, memanfaatkan koneksi internet dan berbasis mobile. Dimana OTT ini berjalan di Application Layer, layer teratas pada pemodelan layer TCP/IP maupun OSI.
Dilihat dari sudut pandang jaringan komputer, semua aplikasi dan layanan berbasis OTT berada pada Application Layer. Umumnya aplikasi Over The Top (OTT) berjalan pada flatform mobile. Misalnya pada handphone smartphone, dan PDA (Personal Digital Assistant). Namun banyak juga yang berjalan di komputer desktop. Tatap muka aplikasi umumnya menggunakan web maupun aplikasi mobile.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Agus Eka Pratama, S.T.,M.T, I Putu. 2014. Smart City Beserta Cloud Computing dan Teknologi-Teknologi Pendukung Lainnya. Bandung : Informatika
[2] Agus Eka Pratama, S.T.,M.T, I Putu. 2014. Handbook Jaringan Komputer : Teori dan Praktik Berbasiskan Open Source. Bandung : Informatika
[2] Agus Eka Pratama, S.T.,M.T, I Putu. 2014. Handbook Jaringan Komputer : Teori dan Praktik Berbasiskan Open Source. Bandung : Informatika
[3]
[4]
0 komentar:
Posting Komentar